This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Jumat, 11 Januari 2013

Sosiologi




Maraknya Plagiasi Didunia Perguruan Tinggi
Oleh : Azam Afian Dinata

IAIN Sunan Ampel Surabaya – praktek plagiasi dalam dunia perguruan tinggi kini makin sering dilakukan oleh beberapa kalangan yang ada di perguruan tinggi. Salah satu pelaku plagiasi ini adalah seorang civitas akademik khususnnya yang ada pada Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Sunan Ampel Surabaya. Hingga bulan nopember 2011 ini praktek plagiasi dikalangan civitas akademik khususnya mahasiswa masih sangatlah intensif dilakukan. Lebih-lebih ketika membuat sebuah karya ilmiah yang berupa makalah. Hal ini  juga dikatakan oleh Faizol Ridwan sebagai mahasiswa Fakultas Dakwah IAIN sunan ampel Surabaya. Seorang mahasiswa bertubuh sedang ini mengatakan bahwa praktek plagiasi dalam dunia perguruan tinggi sangatlah marak. “yaw sepengetahuan saya masih banyak mahasiswa yang melakukan plagiatan”, cetus faizol sambil tersenyum saat diwawancarai oleh wartawan Ara Aita.
“Plagiasi ini merupakan penjiplakan atas karya seseorang yang dirubah oleh seorang plagiator atas kepentingan tertentu dan seolah-olah menjadi karyanya sendiri”. Cetus Faizol Ridwan. Dengan jelas Faizol Ridwan mengatakan bahwa proses penjiplakan terhadap karya seseorang merupakan sebuah praktek plagiasi atau penjiplakan yang tentunya melanggar sebuah hak cipta. Hal ini juga ditegaskan oleh pembantu dekan 1 fakultas dakwah iain sunan ampel. Beliau menegaskan bahwa plagiasi adalah “sebuah mengambil karya seseorang tanpa seizin dari orang yang menciptakan sebuah karya tersebut”. Kata Dra.Wahidah Zein Siregar yang kami temui dikantonya.
Plagiasi bukan hanya meliputi sebuah penjiplakan atas karya seseorang saja. Namun, bentuk penulisan karya ilmiah yang melibatkan kutipan dari sebuah buku maupun berbagai tulisan yang ada tanpa pencantuman nama dan buku yang dipakai juga merupakan sebuah praktek plagiasi. Dalam arti disini terjadi pengutipan atas karya orang yang lain yang tidak sesuai dengan kaidah-kaidah penulisan karya ilmiah. Demikian kata pembantu dekan fakultas dakwah IAIN Sunan Ampel Surabaya.
Dengan maraknya praktek plagiasi dalam dunia perguruan tinggi khususnya Fakultas Dakwah IAIN Sunan Ampel ini menunjukkan bahwa banyaknya terjadi pelanggaran hak cipta yang dilakukan oleh para civitas akademik khususnya mahasiswa. “Kalau para intelektualnya saja banyak melakukan plagiasi, lantas kenapa kita berteriak dalam diri kita ketika kita menjadi lulusan yang tidak mampu bersaing didunia pekerjaan”, kata andre sambil ketawa. Sebab dalam dunia pekerjaan selain kita dituntut menjadi seorang profesionalitas juga dituntut untuk menghindarkan dari praktek plagiasi sebuah karya.
Banyak faktor yang mendorong terjadinya sebuah plagiasi. Seperti halnya yang dikatakan oleh Dra. Wahidah Zein Siregar yang mengatakan bahwa ada tiga hal yang mendasari mahasiswa tersebut dalam melakukan sebuah praktek plagiasi yakni yang pertama, mahasiswa tersebut sengaja untuk melakukan plagiasi tersebut. Yang kedua, mahasiswa melakukan praktek plagiasi itu dikarenakan ketidaksengajaan mahasiswa tersebut yang dikarenakan tidak tahunya mengenai sistematika dalam pembuatan karya ilmiah. Sehingga kesalahan yang dibuatnya mereka tidak mengetahuinya. Yang ketiga, mahasiswa melakukan sebuah praktek plagiasi ini karena mahasiswa tersebut tidak mampu atau tidak mau berfikir sehingga mereka melakukan plagiatan untuk menghindari kesalahan-kesalahan dalam berfikir.
Berani dalam berfikir sendiri lebih baik ketimbang mengikuti pikiran orang lain. Demikian filosofi yang berkembang saat zaman filsafat aufklarung. Dari berfikir sendiri itulah manusia bisa melakukan perubahan ketimbang mengikuti atau menjiplak dari pemikiran seseorang.
Penyebab mahasiswa melakukan plagiasi ini akan menarik jika kita kaji secara kebutuhan dari seorang mahasiswa. Sebab kebutuhan dalam melengkapi atau menyelesaikan tugas mata kuliah merupakan salah satu penyebab terjadinya suatu plagiatan yang dilakukan oleh mahasiswa. Seperti halnya yang dilakukan oleh maimuna (bukan nama sebenarnya) selaku mahasiswi fakultas dakwah yang melakukan plagiatan hanya karena untuk memenuhi tugas mata kuliahnya. Yang dikarenakan malas berfikir dan mencari mudahnya. “males berfikir ja, karena tugas sudah mepet yaa cari gampangnya ja” ujar wanita mungil yang satu ini. sambil dia nyeletuk pernyataan “tapi sekarang sudah insyaf lho” sambil tersenyum.
Praktek plagiasipun tidak hanya dilakukan oleh kalangan mahasiswa saja. Dari kalangan dosenpun parktek plagiasi ini juga terbilang marak. Namun wujud dari dosen melakukan sebuah plagiatan bukan untuk memenuhi tugas pekuliahan ataupun tugas tesis. Akan tetapi plagiatan yang dilakukan oleh kalangan dosen ini meliputi pembuatan karya tulis ilmiah yang berupa buku perkuliahan yang mengkaji mengenai suatu disiplin ilmu. Hal ini dikatakan oleh seorang mahasiswi  fakultas dakwah yang bernama Sakinah (bukan nama sebenarnya). Sakinah  mengatakan bahwa ada salah satu dosen yang membuat sebuah buku, namun buku tersebut isi dan redaksinya sama persis dengan buku terdahulu yang telah terbit lebih dulu. “ketika saya bandingkan antara buku dosen fakultas dakwah tersebut dengan buku yang terjemahan yang saya pinjem diperpus IAIN Sunan Ampel ternyata sama subjudul dan redaksinya, hanya saja ada tambahan satu bab yang berbeda dan subjudul yang diacak”. Cetus seorang Sakinah sambil mengangkat tangannya yang seolah-olah meyakinkan pernyataan yang telah disampaikan.
Hal ini sangat ironis jika kita ngomong masalah keilmiahan dan perlindungan sebuah hak cipta yang dihasilkan oleh karya seseorang. Sangat mengenaskan ketika dosen yang notabenenya dijadikan sebuah panutan oleh para mahasiswanya. Namun hasil karya tulis yang dihasilkannya hanya hasil dari plagiatan atas karya seseorang.
Hal ini menunjukkan bahwa praktek plagiasi didunia perguruan tinggi IAIN Sunan Ampel Surabaya masih marak dilakukan oleh beberapa civitas akademik tak terkecuali dosen. Dan praktek plagiasi ini pun dilakukan dengan kesadaran yang utuh didasari oleh sifat malas untuk berfikir dan menggambil mudahnya saja dalam menyelesaikan tugasnya. Paradigma praktis inilah yang menjadikan sebuah mahasiswa tidak bisa dan tidak mampu dalam melakukan sebuah perubahan yang begitu besar baik dalam dirinya maupun pada bangsa ini.













Media Sosial

TwitterFacebookGoogle PlusLinkedInRSS FeedEmail