Dilema Plagiasi dalam Pencapaian Gelar Sarjana
Oleh : Azam Afian Dinata
Syarat
untuk menjadi sarjana bukanlah hal yang mudah selain harus memenuhi SKS yang
telah ditentukan oleh setiap jurusan. Namun juga harus menyelesaikan sebuah karya
ilmiah yang berbentuk skripsi.
Skripsi
ini merupakan wujud kongkret dari prosesi mahasiswa selama perkuliahan. Perkuliahan
merupakan penopang mindset mahasiswa dalam berkarya. Karya merupakan hasil dari
buah pikiran manusia. Yang mana manusia diberi akal oleh tuhan untuk
menciptakan sebuah karya melalui ide-ide yang ada diotaknya.Berkarya merupakan
hal yang sangat terindah dan mahal harganya bagi seorang mahasiswa. Sebab
dengan berkarya inilah mahasiswa mampu menunjukkan eksistensinya dalam bidang
kajian disiplin ilmu yang dipilihnya.
Menciptakan
karya tidaklah mudah bagi seorang mahasiswa. Sebab karya sebuah mahasiswa yang
dituangkan haruslah berkaitan dengan kaidah ilmiah. Atau yang biasa kita sebut
sebagai karya ilmiah. Ada kaidah-kaidah tersendiri pada pembuatan karya ilmiah.
Syarat mutlak dikatakan sebagai karya ilmiah yakni ketika sebuah karya tersebut
bukanlah hasil pikiran orang lain atau plagiasi. Melainkan hasil dari buah
pikirannya sendiri.
Dunia
perguruan tinggi sangatlah rentan terjadinya praktek plagiasi. Dengan adanya
tugas pembuatan karya ilmiah inilah mahasiswa dituntut untuk menyajikan sebuah
karya ilmiah baik dalam bentuk makalah maupun skripsi. Dari pembuatan makalah
inilah mahasiswa banyak melakukan praktek plagiasi. Diantara praktek plagiasi
yang dilakukan oleh mahasiswa adalah dengan mengcopy karya orang lain untuk
dijadikan makalah dalam kelompoknya tanpa memenuhi kaidah dalam penulisan karya
ilmiah.. Bentuk plagiasi yang lain adalah mengutip pemikiran seseorang dalam
buku ataupun bentuk tulisan lainnya. Seperti halnya pencantuman footnote
sebagai penjelas darimana tulisan tersebut diambil hingga sampai cara
pengutipannya
Dengan
begitu maka haruslah ada perubahan mindset pada diri kita masing-masing untuk
menjauhkan diri dari praktek plagiasi ini. sebab mindset seseorang sangatlah
menentukan perilaku seseorang. Tak jarang mahasiswa melakukan praktek plagiasi
ini dikarenakan kesengajaan yang dilatarbelakangi oleh kemalasan dalam
berfikir. Maka tak ada salahnya jika kita berpedoman pada slogan pada yang
cukup terkenal dizaman aufklarung yang menyatakan Sapierre Audie yang artinya
berani berfikir sendiri. Dengan berani berfikir sendiri inilah kita dapat
mengantisipasi diri kita dalam praktek plagiasi. Yang dalam hal ini juga
ditopang dengan memperbanyak pengetahuan sehingga kita mampu menciptakan karya
tanpa mengambil hasil karya orang lain.
artikel yang sangat menarik. Mohon bantuannya untuk di post-kan referensi terkait Plagiasi. terimakasih.
BalasHapus